Kabarsahabat.com – PSM Makassar tak mau main-main di musim kompetisi Liga 1 2025/2026. Klub kebanggaan Sulawesi Selatan itu menunjukkan ambisi besar untuk kembali menjadi penantang serius gelar juara, setelah musim lalu gagal tampil konsisten.
Belajar dari kegagalan musim lalu — di mana mereka kehilangan sejumlah pemain kunci karena cedera dan akumulasi kartu — manajemen Juku Eja bergerak cepat. Kali ini, kedalaman skuad jadi prioritas utama. Hasilnya: 23 pemain lama dipertahankan, ditambah 8 wajah baru yang disiapkan untuk meramaikan persaingan internal sekaligus memperkuat tim di semua lini.
Persaingan Ketat di Tiap Posisi
PSM kini punya skuad merata. Di bawah mistar, empat penjaga gawang siap bertarung: Reza Arya Pratama, Hilmansyah, M Ardiansyah, dan Poetro Negoro.
Lini belakang makin kokoh dengan kehadiran Yuran Fernandes, Aloisio Neto, Daffa Salman, dan Akbar Tanjung. Sementara di sektor sayap, Syahrul Lasinari dan Victor Luiz punya pelapis mumpuni seperti Dzaky Asraf, Mufli Hidayat, Rizky Eka, dan Karel Iek.
Lini Tengah & Depan: Penuh Dinamika, Penuh Talenta
Pelatih Bernardo Tavares biasa mengandalkan dua gelandang bertipe petarung. Kali ini, ia punya banyak pilihan: Akbar Tanjung, Rasyid Bakri, M Arfan, Ananda Raehan, Rifki Dwi Septiawan, hingga Resky Fandi. Di sektor kreatif, nama-nama seperti Savio Roberto, Daisuke Sakai, dan Achmat Fahrul Adiatia siap jadi pengatur serangan.
Di lini depan, PSM punya 10 pemain sayap cepat dan berteknik, serta tiga striker yang jadi tumpuan utama: Alex Tanque, Arham Darmawan, dan Abu Razard Kamara (meski Kamara belum bergabung dengan tim).
Evaluasi Serius dan Optimisme Tinggi
Menjelang kick-off, PSM menggelar pemusatan latihan di Jakarta dan melakoni tiga laga uji coba tertutup dengan hasil berimbang: satu menang, satu kalah, dan satu imbang.
Pengamat sepak bola nasional Toni Ho menyebut uji coba tersebut penting untuk mengukur titik lemah. Ia juga menyoroti dominasi pemain asing dalam skuad dan mengingatkan pentingnya pembinaan pemain lokal.
“Kenapa banyak pemain asing? Karena kualitas pemain lokal kita masih harus ditingkatkan. Tapi Bernardo tahu apa yang dia lakukan,” ujar pelatih berlisensi AFC Pro itu.
Stabilitas & Karakter Jadi Kunci
Humas GUE PSM, Munzalan Herul, menyatakan belum bisa menilai penuh kekuatan tim karena uji coba digelar tertutup. Namun ia tetap optimistis.
“Pemain baru masih adaptasi, tapi karakter dan organisasi permainan PSM sudah terbentuk sejak dilatih Bernardo. Stabilitas jadi keunggulan kami,” katanya.
Dengan skuad dalam dan pelatih yang sudah tiga musim memimpin tim, Pasukan Ramang siap menghadapi tantangan. Targetnya? Juara, atau minimal finis lima besar!.(*)






